Warga Mause Ane Lahirkan Bayi Seberat 910 Gram di Tenda Pengungsian

Warga Mause Ane Lahirkan Bayi Seberat 910 Gram di Tenda Pengungsian – Salah satunya masyarakat suku Komune Suku Terpencil (KAT) Mause Saya melakukan persalinin di tenda pengungsian. Bayi sejenis wanita ini melahirkan dengan normal akan tetapi berat bayi 918 gr.

” Suku Mause Saya tempo hari (selasa) seputar jam 14. 00 WIT melahirkan di camp kita serta diakukan team medis yang turut Satgas disana. Ibu atas nama Kalasina Ipa Ana (26) melahirkan type kelamin wanita dengan berat tubuh 910 gr, ” tutur Kapendam XVI/Pattimura, Kolonel Arm Sarkistan Sihaloho, Rabu (15/8/2018).

Dia menuturkan dengan keadaan bayi yang mempunyai berat tubuh semacam itu pada akhirnya di pengungsian ke Rumah Sakit di Bula, Kabupaten Seram Sisi Timur, Maluku. Proses pengungsian mendapatkan perlawan dari masyarakat dari masyarakat suku komune suku terpencil Mause Saya. Mereka menampik karena tidak mempunyai cost penyembuhan.

Akan tetapi sesudah berkordinasi cost rumah sakit akan dijamin Pangdam XVI/ Pattimura.

” Berat bayi cuma 910 gr dianjurkan ke ibunya agar dirujuk ke rumah sakit akan tetapi awalannya penduduk suku Mause Saya menampik tak perlu karena habitnya biasa melahirkan disana. Awalannya tidak ingin sesudah kita rayu-rayu serta bertanya -tanya apakah sich kok tidak ingin nyatanya munkin keadaan keuangan. Dia katakan tidak ada uang satgas mengambil rangkuman janganlah bicara uang. Lantas pengaturan serta Pangdam akan menangung biayanya, ” katanya.

Kehadiran Suku Mause Saya masuk di Kabupaten Maluku Tengah serta lebih dekat dengan Kabupaten Seram Sisi Timur, Maluku. Lewat perjalan kaki serta berkendaraan saat satu jam pada akhirnya bayi yang belumlah dikasihkan nama itu sekarang tengah melakukan perawat di Rumah Sakit Bula yang ada di Kabupaten Seram Sisi Timur, Maluku.

” Perjalanan dari cam (tenda) itu berjalan kaki dikit serta naik mobil satu jam 1/2. Ini kan masuk lokasi Maluku Tengah. Tapi jika bawa serta ke Rumah Sakit Maluku Tengah sangat jauh, lebih dekat ke Bula, Kabupaten Seram Sisi Timur serta bayi itu telah diakukan oleh dokter spesialis anak, ” jelas Kapendam.

Masyarakat suku komune suku terpencil Mause Saya merupkan korban bencana kelaparan yang disebabkan kebun mereka terserang babi rimba serta tikus yang menyebabkan 4 masyarakat wafat. Sekarang suku terpencil masih tetap bertahan ditenda yang dibangun Satgas perlakuan bencana Mausu Saya.