
Tumpahnya Batu Bara Di Lautan Fatah Yasin Sarankan Untuk Membuat Mooring Bouy – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut lewat Unit Pengelola Pelabuhan (UPP) Kelas III Pelabuhan Ratu, Sukabumi minta PLN PLTU Jawa barat 2 lekas mengatasi malapetaka kapal BG Nautica -20 di teluk perairan Pelabuhan Ratu yg sebabkan muatan batu bara yg diangkutnya jatuh ke laut.
Kepala UPP Pelabuhan Ratu, Fatah Yasin menganjurkan biar PLTU Jawa barat 2 membuat mooring bouy atau tambat apung buat sandaran kapal. Hal demikian dilaksanakan biar peristiwa mirip tak berlangsung .
” Kami sudah minta biar PLN PLTU Jawa barat 2 buat menempatkan mooring buoy di anchor ruangan buat tempat tambat atau sandarnya kapal yg tunggu antrwan masuk ke terminal pelabuhannya buat menyikapi kecelakaan mirip di masa yang akan datang, ” papar Yasin, dalam info terdaftar, Sabtu (11/5/2019) .
Menurut Yasin, hal semacam itu dianjurkan lantaran mengingat cuaca berlebihan yg sering berlangsung di lokasi perairan Pelabuhan Ratu. Kecelakaan kalah atau terseretnya kapal karena gelombang tinggi ada banyak berlangsung.
Seterusnya, Yasin menuturkan jika UPP Pelabuhan Ratu senantiasa memonitoring serta mengamati perlakuan resiko yg berlangsung sehabis malapetaka itu khususnya pada perlakuan batu bara yg jatuh ke laut.
” Sekarang kami sedang ke arah area peristiwa buat memandang langsung perlakuan resiko malapetaka itu. Seperti apa perubahannya kelak, akan kami berikan pada saat pertama. Yang pasti, kami sudah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Sukabumi dengan berikan hasil sampel air laut namun juga bekerjasama dengan penduduk nelayan lebih kurang yg terserang resiko tumpahan batu bara itu dan lembaga sehubungan yang lain, ” papar Yasin.
Awal mulanya, kapal dengan nama BG Nautica-20 pergi dari Palembang ke arah Pelabuhan Ratu buat bongkar batu bara di Terminal Pribadi (Tersus) PLTU 2 Palabuhanratu. Akan tetapi setibanya di ruangan berlabuh serta tunggu antrean masuk ke tersus buat bongkar muatan, cuaca di lebih kurang perairan Palabuhanratu tambah buruk.
” Tanggal 27 April 2019 waktu 02. 30 WIB kapal datang di ruangan berlabuh buat tunggu antrean masuk ke Terminal Pribadi PLTU buat bongkar batu bara serta pada tanggal 29 April 2019 waktu 03. 30 WIB, berlangsung cuaca tidak baik dengan ketinggian gelombang raih 3 sampai 5 mtr. dan angin dari arah barat kencang yg menjadikan BG. Nautica -20 dengan GT. 3267 terdampar di pantai Cipatuguran, ” jelas Yasin.
Mengenai pada 30 April 2019 waktu 06. 40 WIB BG. Nautica -20 sukses dievakuasi pada waktu 11. 18 WIB. Setelah itu, BG. Nautica -20 dilabuhkan pada tempat ruangan berlabuh yg telah ditetapkan dengan pertimbangkan keselamatan serta keamanan pelayaran.
” Karena kecelakaan itu, BG. Nautica -20 alami rusaknya serta buat muatannya berbentuk batu bara sesuai sama manifest merupakan 7. 788. 397 MT yg sebabkan beberapa dari muatan batu bara itu jatuh ke laut, ” tangkisnya.