
Pesawat Tempur Penantang F-35 Dari Swedia – Pesawat tempur penantang F-35 buatan Saab dari Swedia, Gripen E, sudah lakukan penerbangan perdananya. Dalam penerbangan sepanjang 40 menit melewati sisi timur Ostergotland, deretan Gripen paling baru itu lakukan rangkaian manuver untuk menguji systemnya, sebagaiaman dilaporkan Daily Mail akhir minggu kemarin.
Smart Fighter Gripen E diperuntukkan untuk pasar yang belum juga disapu oleh pesawat tempur Joint Strike Fighter F-35 punya Lockheed Martin. Pesawat sejumlah US$ 85 juta (Rp 1, 1 triliun) itu seutuhnya di desain lagi dengan perlengkapan avionik baru serta piranti lunak yang memungkinkannya dimodifikasi kurun waktu singkat.
Pesawat ini seutuhnya dioperasikan oleh NATO serta meliputi tehnologi Network Centric Warfare (NCW) untuk komunikasi data tingkat lanjut, tautan data ganda, komunikasi satelit, serta tautan video.
Seri E, varian ke-6 dalam keluarga Gripen, sedikit semakin besar dari versus terlebih dulu, mempunyai mesin yang lebih kuat serta system radar yang diperbaharui. Pesawat ini didesain untuk membawa semakin banyak senjata, serta untuk mencari banyak ancaman memakai type radar paling baru.
Senjatanya termasuk juga bom yang dipandu, rudal udara-ke-udara jarak jauh, serta persenjataan anti-kapal. Ia juga mempunyai senjata Mauser BK27 27 mm, yang bisa dipakai dalam serangan udara-ke-permukaan pada tujuan darat serta laut.
” Pesawat ini seperti yang diinginkan, dengan kemampuan pesawat yang sesuai sama pengalaman dalam simulasi kami, ” kata pilot Marcus Wandt sesudah penerbangan itu. ” Perform akselerasinya begitu mengesankan dengan perlakuan yang halus. Tidak butuh disebutkan, saya begitu suka dapat lakukan penerbangan perdana ini. “
Seperti pesawat yang lain yang setara, Gripen E mempunyai sayap delta serta avionik penerbangan fly-by-wire (system kendali yang memakai tanda elektronik dalam memberi perintah).
Namun pesawat ini mempunyai ketidaksamaan. Ia mempunyai kemampuan bahan bakar semakin besar, dorongan semakin besar 20 %, kekuatan pengisian bahan bakar waktu terbang, serta penambahan berat terlepas landas.
Mempunyai panjang 15, 2 mtr. (50 kaki) serta lebar sayap 8, 6 mtr. (28 kaki), sangat mungkin pesawat ini untuk mengatur berat terlepas landas sebesar 16. 500 kg (36. 376 lb). Pesawat dapat menjangkau kecepatan Mach 2 (1. 522 mph, 2. 450 km/jam).
Sensor pesawat termasuk juga radar Active Electronically Scanned Array (AESA), paket Infra-Red Search and Trek (IRST), Electronic Warfare (EW) serta tehnologi data link. Saab mengklaim kalau paduan sensor ini juga akan berikan pilot serta tim info yang diperlukan setiap waktu.
Sekitaran 500 orang, termasuk juga Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist serta komandan angkatan hawa Brasil Nivaldo Luiz Rossato, melihat peluncuran Gripen E baru minggu kemarin. Acara berjalan di Linkoping, sekitaran 170 km tenggara Stokholm.
“Gripen E meyakinkan kalau Gripen jadi merk selalu melawan Rafale, Typhoon, serta F-35, ” kata Francis Tusa, editor Defence Analysis.
Di jual sekitaran US$ 85 juta (sekitaran Rp 1, 1 triliun) tidak termasuk juga senjata, Gripen E sedikit lebih murah dari pada Rafale atau Typhoon serta tambah lebih murah dari pada F-35 bermesin tunggal. Brasil sudah pesan 36 Gripen untuk pengiriman pada 2019 serta 2024.