
Pemuda yang Tewas di Sungai Lamong Diduga Bukan Akibat Bunuh Diri – Seseorang pemuda asal Lamongan diketemukan wafat di Sungai Lamong, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto. Pemuda itu didapati kabur dari tempat tinggalnya sejak mulai 3 hari yang saat kemarin.
Kapolsek Dawarblandong AKP Supriyadi menuturkan, korban ialah Harianto, masyarakat Desa Pamotan, Sambeng, Lamongan. Pemuda 26 tahun ini diketemukan masyarakat dalam situasi tidak bernyawa di Sungai Lamong, persisnya di Dusun Geneng, Desa Sumberwuluh seputar waktu 16. 00 WIB.
Kala diketemukan masyarakat, lanjut Supriyadi, korban dalam situasi telanjang. Jenazah korban telah kaku. Menurutnya, Harianto diramalkan wafat sejak mulai 3 hari yang saat kemarin.
” Info ibu korban, ia seringkali tidak pulang. Akhir kali telah 3 hari tak pulang, ” jelas Supryadi.
Selembar surat wasiat atau pesan perihal Harianto tersebar lewat pesan WhatsApp. Pesan yang ditulis tangan itu infonya dibikin oleh Harianto sebelum wafat.
Surat wasiat itu ditulis tangan gunakan bahasa paduan Jawa serta Indonesia. Tersebut dalamnya :
” Mak, dene saya jalok sepeda ora sampean tukokno, saya wes jalok mati! Mak. Selamat tinggal! Tidak doakan wes ayem/bahagia karo pak sampai. . (kata paling akhir kurang jelas atau terpotong) Harianto “
Surat yang tersebar ini kira-kira mempunyai arti ” Bu, apabila saya mengharap sepeda tak ibu belikan, saya telah mengharap mati. Selamat tinggal. Saya doakan telah bahagia bersama-sama bapak. “
Di konfirmasi sehubungan surat wasiat ini, Supriyadi mengakui tidak paham asal-usul surat itu. Ia malah mendapat kabar terdapatnya surat wasiat yang dikira ditulis korban dari mass media. Oleh karenanya ia belum juga dapat meyakinkan kebenaran surat wasiat itu.
Supriyadi memaparkan orang-tua korban memiliki fakta sendiri yang membuat mereka malas membelikan Harianto motor. Karenanya telah 3x Harianto menghilangkan motor pemberian orang tuanya.
Keseharian, kata Supriyadi, korban kerja sembarangan. Korban menyandang penyakit epilepsi. Ia memprediksi Harianto wafat sejak mulai 3 hari yang saat kemarin. Karenanya badan korban telah kaku.
Supriyadi memprediksi, Harianto wafat bukan karena bunuh diri. Menurutnya, pemuda 26 tahun itu terbenam kala mandi di Sungai Lamong.
Perkiraan yang ia cetuskan didukung dengan hasil visum oleh dokter di Puskesmas Dawarblandong. Petugas tidak mendapatkan sinyal tanda kekerasan pada badan korban yang menuju pada pembunuhan ataupun bunuh diri.