
Pemberangkatan Calon Haji Embarkasi Solo, Ada 12 Jemaah Gagal Berangkat – Semua jemaah calon haji dari lokasi Jateng serta DIY telah diberangkatkan ke Tanah Suci. Ada 12 jemaah Keberangkatan Solo yang batal pergi tahun ini.
Grup terbang (Kloter) 95 atau Kloter paling akhir diterbangkan jam 13. 00 WIB tadi siang.
” Alhamdulillah untuk pemberangkatan Kloter 95 tidak ada masalah. Kloter yang penuh dengan dinamika, Kloter yang penuh penyatuan dari beberapa kabupaten serta kota, tetapi alhamdulillah hingga saat proses pemberangkatan semua dapat berjalan dengan lancar serta tidak ada masalah yang bermakna, ” tutur Kasubag Humas Panitia Penyelenggara Beribadah Haji (PPIH) Keberangkatan Solo, Afief Mundzir, di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Rabu (15/8/2018).
Kloter 95 adalah kombinasi dari beberapa Kabupaten/Kota, terutamanya jemaah yang terlambat keberangkatannya karena sakit. Mereka datang dari 12 Kabupaten/Kota, salah satunya Pekalongan, Grobogan, Demak, Temanggung, serta Boyolali.
” Diyakinkan mereka yang pergi di Kloter 95 ini telah dalam keadaan fit serta siap terbang. (Kloter 95) Keseluruhan 345 jemaah, telah termasuk juga petugas kloter yang berada di kloter itu. Sekitar 221 jemaah dari Cilacap, bekasnya dari beberapa Kabupaten/Kota, ” tuturnya.
Pada proses pemberangkatan jemaah calon haji Keberangkatan Solo, ada 12 jemaah yang tidak berhasil pergi. Hal tersebut karena sakit, hamil muda serta persoalan visa.
Rinciannya, jelas Afief, tujuh jemaah tidak istitoah atau tidak penuhi prasyarat kesehatan karena sakit, hingga urung diberangkatkan bersama dua pendampingnya. Dua jemaah yang lain karena hamil muda serta satu jemaah asal Kabupaten Brebes karena terhalang visa.
” Satu jemaah karena masalah visa dari Kabupaten Brebes. Karena perubahan jemaah. Menjadi ada jemaah yang wafat, lalu digantikan oleh paka warisnya (pergi haji). Akan tetapi pengurusan visanya terhalang waktu karena begitu mepet, ya telah kita menunda serta akan diberangkatkan tahun 2019, ” kata Afief.
Sekitar 12 jemaah yang tidak berhasil pergi itu dengan automatis akan diutamakan pergi di tahun 2019 atau 2020. Akan tetapi bila di tahun 2020 belumlah penuhi prasyarat kesehatan, cost haji akan dikembalikan.