Mie Ini Akhirnya DI Sita Oleh BPOM RI

Mie Ini Akhirnya DI Sita Oleh BPOM RI – Terakhir, market Indonesia ramai dibanjiri product mi instan dari Korea. Tetapi, rupanya, ada beberapa product yang memiliki kandungan babi.
Berkaitan hal itu, Tubuh Pengawas Obat serta Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) ambil aksi tegas, yaitu mencabut izin peredaran product berkaitan.
Paling tidak ada empat product mi yg tidak halal. Ke-4 product itu yaitu Samyang dengan nama product U-Dong, Nongshim dengan nama product Shin Ramyun Black, Samyang dengan nama product Mi Instan Rasa Kimchi, serta Ottogi dengan nama product Yeul Ramen.
Menurut Kepala BPOM RI Penny K Lukito, pihaknya segera mengolah pihak importir serta segera menarik product yang memiliki kandungan babi itu dari market.
Terlebih dulu Penny mengakui telah memberi saat untuk pihak importir untuk menarik produknya. Tetapi, karna tidak juga dikerjakan, pada akhirnya pihak importir dipakai hukuman penarikan izin edar.
” Ini hukuman administrasi yang dapat kami kerjakan, ” tuturnya.
Terkecuali mencabut izin edar, Penny memohon semua kepala balai POM semua propinsi untuk turun ke lapangan serta menarik beberapa produk itu dari market.
Ia juga memohon importir selekasnya menarik product itu. Dengan hal tersebut, orang-orang tak akan beli product itu.
” Maka dari itu kami minta semua balai di Indonesia untuk selekasnya ke lapangan. Meyakinkan tak ada product itu, serta jika diketemukan untuk selekasnya menariknya dari market, ” kata Penny.
Dia menerangkan, temuan kandungan babi diketemukan waktu importir akan mendaftarkan beberapa produk itu ke BPOM.

Sesuai sama ketentuan BPOM, beberapa produk yang memiliki kandungan babi mesti ditranslate dengan tempelkan label di bungkus produknya.
Lalu diikutkan menambahkan gambar babi. Setelah itu, waktu pemasaran di retail-retail atau supermarket, product memiliki kandungan babi itu mesti ditempatkan terpisah dengan product beda yg tidak memiliki kandungan babi.
” Kami lakukan premarket untuk meyakinkan serta memisahkan mana product halal tidak memiliki kandungan babi serta memiliki kandungan babi. Lalu kami ikuti dengan biaya market. Nah di waktu sistem ini, kalau (product) yang semestinya teregistrasi tidak memiliki kandungan babi nyatanya memiliki kandungan babi, sesudah kami uji di laboratorium kami, ” kata Penny.