Gempa Susulan Berlangsung Beruntun Serta Mengakibatkan Kira-Kira 481 Jiwa Wafat

Gempa Susulan Berlangsung Beruntun Serta Mengakibatkan Kira-Kira 481 Jiwa Wafat – Gempa terus-menerus yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa keprihatinan tersediri buat penduduk Indonesia.

Tubuh Meteorologi, Kalimatologi serta Geofisika (BMKG) mencatat sampai sekarang telah ada sekitar 852 gempa mengguncang lokasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa susulan itu berlangsung beruntun serta mengakibatkan kira-kira 481 jiwa wafat.

Guru Besar Kampus Pelita Keinginan, Manlian Ronald. A. Simanjuntak menuturkan jika yang perlu dilihat oleh penduduk yaitu gempa ialah ” bencana ” bukan ” resiko “. Bencana berbasiskan kesiapsiagaan serta penanggulangan cepat, bukan berbasiskan mencegah.

” Hingga kita bisa memahami jika gempa menjadi bencana tidak bisa dihindari (force majeur). Meskipun gempa tidak bisa dihindari, akan tetapi kita bisa pelajari ciri-ciri serta tingkah laku gempa yang berlangsung, “

Selanjutnya, Manlian juga menuturkan jika BMKG ialah sumber utama perubahan tingkah laku serta ciri-ciri kemampuan gempa, sebagai referensi semua rakyat Indonesia. Hingga, info valid mengenai tingkah laku bencana termasuk juga gempa datang dari 1 pintu yakni BMKG yang dilakukan tindakan oleh BNPB, BPBD serta Dinas Berkaitan di Pemda.

” BNPB, BPBD serta Dinas Penanggulangan serta Penyelamatan Bencana di Daerah jadi ‘motor’ penanggulangan bencana di daerah dengan maksimal, ” katanya.

Manlian juga mereferensikan ada Manajemen Penanggulangan Bencana di tingkat daerah serta tingkat nasional. Manajemen Penanggulangan Bencana di tingkat daerah serta nasional, jelas Manlioan berbentuk kesiapsiagaan yang bahkan juga dapat menanggulangi efek bencana yang berlangsung.

” Diperlukannya Manajemen Penanggulangan Bencana di Daerah yang berisi hal Pengaturan Ruangan Daerah baik yang riskan atau aman pada bencana, ” jelas Manlian.

Lalu, Manlian meneruskan, mesti ada rencana Lokasi Daerah berdasar pada kemampuan tingkah laku gempa. Ada ” Ketentuan & Standard Penanggulangan Bencana ” di daerah yang unik dibanding daerah yang lain. Dalam hal seperti ini, Ketentuan & Standard Penanggulangan Bencana di semasing daerah (propinsi, kabupaten, kota) bukan berbentuk ” copy-paste “.

” Lantas ada proses sosialisasi berkala pada penduduk mengenai materi Manajemen Penanggulangan Bencana di daerah. Lalu memaksimalkan Team Penanggulangan Bencana di daerah yang bisa mengikutsertakan penduduk lokal dan mensahkan SOP Penanggulangan Bencana di Daerah, “

Manajemen Penanggulangan Bencana di tingkat nasional, sampai Manlian, selalu mendokumentasi semua efek bencana. Pemerintah Pusat jadi ” umbrella ” penanggulangan bencana di tingkat nasional.