
Jakarta – Akhir-akhir ini kejahatan perbankan berbentuk pengurasan uang nasabah di ATM lewat cara skimming makin ramai. Yang mengagetkan, aktornya nyatanya beberapa besar warga negara asing (WNA).
Kejahatan dengan cara ini sesungguhnya bukanlah hal baru. Tetapi banyak nasabah sebagai korban kejahatan skimming beberapa waktu terakhir, buat umum Tanah Air resah. Bagaimana tidak, uang di ATM hilang mendadak tanpa ada jejak.
Skimming yaitu kesibukan yang terkait dengan usaha aktor untuk mengambil data dari pita magnetik kartu ATM/debet dengan ilegal untuk mempunyai kendali atas rekening korban. Modus operasinya yaitu mengkloning data dari magnetic srtripe yang ada pada kartu ATM punya nasabah.
Persekutuan penjahat pembobolan ATM dengan skimming di ketahui beberapa besar warga asing sesudah anggota Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap tiga WNA asal Rumania serta 1 WNA dari Hungaria minggu ini. Tiga WNA Rumania itu berinisial CAS (27), RK dengan kata lain LM (27), IRL (28) serta satu asal Hungaria inisial FH (26).
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Priyono mengatakan, terkecuali empat WNA itu, pihaknya juga mengamankan WNI berinisial MK (30).
Kelimanya di tangkap ditempat berlainan. ” Ada tiga tempat ya (penangkapan) di Serpong serta satu di NTB di Lombok, ” kata AKBP Aris Priyono
Terkecuali mengamankan aktor, polisi juga megamankan beberapa puluh tanda bukti berkaitan kejahatan skimming. ” Ada sekitaran seribuan kartu ATM yang sudah berisi data curian serta alat untuk buat Skimmer, ” tutur Aris.
Dia mengungkap, ke-5 tersangka terhitung telah nyaris satu tahun menggerakkan aksinya. Beberapa WNA itu datang ke Indonesia memakai visa turis. Aris menyebutkan, penyidik sekarang ini tengah memahami kaitan lima orang ini dengan sebagian aktor beda. Sebab bukanlah mustahil beberapa aktor mempunyai grup atau jaringan yang beroperasi di Indonesia.
” Masih tetap diselidiki adakah jalinan dengan masalah skimming yang sebelum-sebelumnya, ” ucap Aris.
Dari hasil kontrol sesaat, ke-5 aktor di ketahui sudah menebar alat skimmer ke kota-kota besar di Indonesia. Dari kontrol sesaat juga keluar sangkaan ada aktor beda yang turut menolong menempatkan alat skimming.