Toyota Keluarkan Uang Triliunan Rupiah Untuk Mobil Listrik

Toyota Keluarkan Uang Triliunan Rupiah Untuk Mobil Listrik – Ketuk palu regulasi pemberian bonus pada pabrikan otomotif, yang menghasilkan mobil listrik (electric vehicle/EV) termasuk juga hybrid, mendorong Toyota jadi yang pertama memajukan pelaksanaan pada Board of Investment (BoI) Thailand.

Mengutip Bangkokpost, Selasa (2/8/2017), dari sumber internal pemerintahan Thailand, Toyota juga akan menggelontorkan 19 miliar baht atau Rp 7, 6 triliun untuk menghasilkan kendaraan listrik. Rencanya, produsen raksasa Jepang itu akan mulai produksi th. ini.

BoI atau tubuh penanaman modal Thailand Maret lantas menyepakati hak istimewa pada pabrikan yang memprduksi EV, termasuk juga pemberian Tax Holliday untuk 5-8 th.. Kelebihan konsentrasi pada produksi HEV (hybrid electric vehicle), kendaraan listrik hibrida plug-in (plug-in hybrid electric vehicle/PHEV) serta kendaraan listrik dengan baterai (baterry electric vehicle/BEV).

Mobil yang masuk persyaratan mencakup mobil penumpang, truk pikap serta bus, dengan tingkat kelebihan yang berlainan, berdasar pada tehnologi produksi. Sesaat batas saat memajukan permintaan unutk HEV pada 29 Desember 2017, lantas untuk PHEV diakhir th. 2018.

Investasi ini jadi satu diantara lima project besar Toyota yang bernilai 125 miliar baht atau Rp 48 tiriliunan. Tetapi, pihak Toyota masih tetap belum juga buka info ini dengan detil, mereka cuma mengatakan, masih tetap menanti pengumuman BoI.

Deklarasi Toyota Thailand

Pada Kamis l (28/7/2017) lantas, Toyota menginformasikan waktu acara konferensi pers pertengahan th., bila Thailand akan jadi pusat produksi global untuk mobil kompak, termasuk juga jenis masa depan Toyota, dengan tehnologi HEV.

Michinobu Sugata, Presiden Toyota Motor Thailand yang baru diangkat menyebutkan, mereka menginginkan meningkatkan pasar Thailand dengan kendaraan berteknologi tinggi serta ramah lingkungan, seperti EV, dimana project itu telah berhasil di Jepang serta Amerika.

Toyota pernah lakukan perakitan jenis PHEV terkenalnya Prius di sarana Chachoengsao. Tetapi, produksinya sudah dihentikan mulai sejak Agustus 2015 kemarin. Hingga sekarang ini, paling tidak ada tiga merk popular Jepang yang sudah melokalisasi basis HEV, seperti Toyota, Honda serta Nissan, lewat produknya seperti Camry, Accord, serta X-Trail.

Mobil HEV sudah ada di pasar Thailand mulai sejak 2009, dengan akumulasi 73. 611 unit terjual pada th. lantas, mewakili cuma 1 % dari keseluruhan pasar mobil.

Ninnart Chaithirapinyo, Chairman Toyota Motor Thailand menjelaskan, Toyota merencanakan untuk bukan sekedar menghasilkan beberapa besar HEV di Thailand, namun juga sediakan sarana pengelolaan limbah baterai serta kendaraan yang rusak, untuk mensupport pengembangan HEV masa depan, yang diprediksikan juga akan diawali sekitaran Oktober 2017.

Lambannya pemerintah Indonesia mengambil keputusan regulasi baru yang ikuti perubahan otomotif global, buat investasi fresh melayang-layang ke lokasi beda, yang lebih jeli lihat pasar. Bila terus-terusan begini, Indonesia dapat gaal jadi basis produksi, karna ketinggal tehnologi.