Sedih, Karena Rasis Ozil Pensiun Dari Timnas

Sedih, Karena Rasis Ozil Pensiun Dari Timnas – Ketentuan mencengangkan ada dari Mesut Oezil. Oezil memutuskan untuk pensiun dari timnas Jerman, waktu usianya baru 29 tahun.

Pengumuman itu ditangani Oezil tidak lama setelah buka suara terkait pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelum gelaran Piala Dunia 2018. Dengan relasi setim juga sekaligus pemain berdarah Turki yang lain, Ilkay Guendogan, keduanya juga sempat foto dengan sang presiden.

Peristiwa itu membuat Oezil dan Guendogan dikritik. Paling akhir, gelandang Arsenal itu mengugkapkan, dirinya tidak menyesali pertemuannya dengan Erdogan.

Ketentuan Oezil untuk pensiun juga dilatar belakangi oleh kritik tajam setelah Jerman tersingkir di set grup Piala Dunia. Gelandang Arsenal ini buat jadi kambing hitam berdasarkan hasil memilukan itu.

Oezil mundur dari sepakbola internasional setelah membuat 92 caps dengan sumbangan 23 gol dan 33 assist. Sisa penggawa Real Madrid itu merupakan pemain penting Die Mannschaft waktu memenangi Piala Dunia 2014 dan jadi starter di 27 dalam 28 pertandingan Jerman di turnamen-turnamen utama.

” Perlakuan yang kuterima dari DFB dan banyak pihak yang lainnya membuatku tidak ingin lagi gunakan kaus timnas Jerman, ” kata Oezil dalam pernyataan resmi, yang diambil Independent. ” Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir bila apa yang sudah kucapai sejak debut internasionalku pada 2009 sudah dilupakan. “

” Dengan berat hati dan pertimbangan masak, saya akan tak akan bermain untuk Jerman di level internasional karena saya merasa mendapat perlakuan rasisme dan tidak dihormati. Dulunya saya merasa demikian bangga dan suka gunakan kaus Jerman, tapi sekarang ini tidak akan. “

” Ketentuan ini demikian sulit dibikin karena saya masih memberikan semua untuk rekan-rekan setimku, staf pelatih, dan sebagian orang Jerman yang baik. Tapi waktu petinggi-petinggi DFB kerjakan apa yang sudah mereka lakukan kepadaku, tidak menghormati asal-usulku dari Turki, dan lewat cara egois mengubahku jadi propaganda politik, jadi cukuplah sudah. “

” Itu bukan alasanku bermain sepakbola, dan saya tidak akan diam saja. Rasisme seharusnya tidak sudah sempat diterima, ” Oezil mengakhiri.