
SBY Saat Ini Terasa Ada Kendala Buat Demokrat – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui jika komunikasi pada dianya serta Presiden Joko Widodo untuk menjajaki konsolidasi terjadi semenjak 2014.
Komunikasi kedua-duanya makin intensif satu tahun paling akhir. SBY mengakui hingga sampai lima kali berjumpa Jokowi dalam satu tahun paling akhir.
Akan tetapi, SBY saat ini terasa ada kendala buat Demokrat untuk masuk dalam konsolidasi simpatisan Jokowi di Pemilihan presiden 2019.
SBY mengutarakan ada kendala itu waktu jumpa pers selesai berjumpa Ketua Umum Partai Geridra Prabowo Subianto di kediamannya di Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018) malam.
Dalam jumpa pers bersama dengan itu, SBY tidak menuturkan masalah kendala yang disebut.
SBY lantas menguraikan dengan cara detil bagaimana komunikasi dengan Jokowi yang berlangsung sampai kini, selesai berjumpa dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Rabu (25/7/2018) malam.
Tersebut keterangan SBY :
Oktober 2014
Waktu itu, SBY masih tetap menjabat Presiden serta Jokowi jadi Presiden dipilih.
Menurut SBY, dalam pertemuan itu, Jokowi menanyakan padanya, apa tidak baiknya Demokrat ada dalam pemerintahan periode 2014-2019?
” Rasa-rasanya, Pak Jokowi, jika mendadak kami ada didalam jadi tidak pas, ” tutur SBY menirukan komunikasinya dengan Jokowi dahulu.
SBY terasa tidak dapat masuk waktu itu karena Demokrat tidak mengangkat pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pemilihan presiden 2014.
Demokrat pilih netral sesudah tidak berhasil dalam mengadakan Konvensi untuk pilih calon presiden.
Desember 2014
SBY menjumpai Jokowi di Istana, Jakarta, untuk mengundang Presiden Jokowi menghadiri Global Green Growth Institute (GGGI) Summit 2015 yang dia pimpin.
Waktu itu, kata SBY, Jokowi mengulang pertanyaan yang sama.
” Apa tidak baiknya Demokrat ada dalam pemerintahan? Jawaban saya masih tetap sama, ” kata SBY.
Medio 2017
SBY mengakui makin intensif berkomunikasi dengan Jokowi pada 2017. Ia tidak menuturkan setiap saat pertemuan itu dikerjakan.
Menurut SBY, semangatnya saat itu merupakan Demokrat dapat turut mengangkat Jokowi dalam Pemilihan presiden 2019.
” Dengan keinginan jika beliau ditakdirkan Allah SWT kembali (dipilih) serta Demokrat ada di pemerintahan, kita juga bisa berperan dari dalam (pemerintahan) untuk rakyat, ” tutur SBY.
Mei 2018
SBY mengakui sudah sempat 2x berjumpa Jokowi di Istana Bogor, masih tetap menjajaki kesempatan Demokrat masuk dalam konsolidasi.
Tiap-tiap berjumpa dengan Jokowi, SBY mengakui tetap menanyakan, apa semua partai politik simpatisan dapat terima bila Demokrat masuk dalam konsolidasi?
” Ya, dapat karena presidennya saya, ” kata SBY menirukan perkataan Jokowi saat itu.
SBY terasa memang perlu pastikan hal tersebut karena hubungan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belumlah sembuh.
” Tetapi saya fikir karena yang membawa pak Jokowi serta jika Demokrat ada didalam untuk kebaikan, why not, ” kata SBY.
Juli 2018
SBY mengakui ada pergantian dinamika dalam 2-3 minggu paling akhir. SBY terasa ada kendala buat Demokrat untuk mewujudkan supportnya untuk Jokowi.
Salah satunya tanda kendala yang diamankan SBY merupakan pengakuan pemimpin partai politik selesai pertemuan Jokowi dengan enam ketua umum partai politik simpatisan di Istana Bogor, Senin (23/7/2018) malam.
Pengakuan itu utamanya, bila ada partai politik lainnya yang ingin masuk dengan konsolidasi simpatisan Jokowi, jadi mesti disetujui oleh semuanya partai politik simpatisan.
Masalahnya, jalinan SBY dengan Megawati belumlah sembuh.
” Saya ini orangtua. Saya memahami tujuannya jika memang tidak ringan buat Demokrat untuk ada didalam, ” tutur SBY.
Karena hasil Rapat kerja nasional Demokrat di Lombok, Mei 2018, mengambil keputusan Demokrat mengangkat capres-cawapres, jadi SBY memang perlu menjajaki kesempatan baru dalam konsolidasi.
SBY lalu berkomunikasi dengan Prabowo Subianto. Ia mengakui baru kembali berjumpa dengan Prabowo pada Selasa tempo hari, sesudah pertemuannya pada 2017 yang mengulas ambang batas penyalonan presiden.
” Hingga jika pertemuan pertama (dengan Prabowo) sesudah setahun itu mempunyai gagasan untuk peluang bangun konsolidasi, memang benar ada landasannya. Jadi tidak demikian saja kami tutup buku dengan Pak Jokowi lantas buka lembaran baru dengan Pak Prabowo, ” tutur SBY.
” Saya mesti menyampaikan pada malam ini, kelihatannya ada kendala buat Demokrat untuk ada dalam konsolidasi. Benar-benar juga saya betul-betul rasakan kesungguhan serta ketulusan pak Jokowi untuk membawa kami Partai Demokrat ke konsolidasi, ” lebih dia.
” Tapi saya tahu, tak perlu saya berikan dari tempat mana sumber-sumbernya, memang tidak terbuka jalan buat Demokrat untuk ada dalam konsolidasi beliau, ” kata SBY lagi.