
Politik Di Mata Tim Prabowo – Sandiaga Uno – Koordinator Juru Bicara Tubuh Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyikapi petunjuk Wakil Sekretaris Team Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo -Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni, supaya pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tobat serta pindah.
Petunjuk itu dilepaskan Raja Juli memberi respon jejeran keinginan maaf yg dikatakan Prabowo atau Sandi pada publik selama kampanye Pemilihan presiden 2019.
Dahnil menuturkan keinginan maaf yg dikatakan Prabowo-Sandi itu memperlihatkan sikap rendah hati, hingga memohon maaf atas kekeliruan kecil yg mereka kerjakan.
Ia menyebutkan politik Indonesia dapat dipenuhi keangkuhan bila tak ada sikap rendah hati buat memohon maaf. Menurut Dahnil, malah pasangan Jokowi-Ma’ruf yg dengan angkuh kerjakan pembenaran atas kebohongan-kebohongan yg dikatakan pada penduduk.
“Tiap-tiap kekeliruan yg dilaksanakan malah dengan angkuh kerjakan pembenaran bahkan juga kebohongan-kebohongan,”
Dahnil lalu menyebutkan jejeran kebohongan Jokowi dimulai dengan tidak dapat bagi-bagi kursi di pemerintahan, membuat kabinet yg ramping, tidak dapat tingkatkan harga BBM, tidak dapat kerjakan import, sampai gagasan pembuatan mobil nasional Esemka.
Terkecuali itu, kata Dahnil, keangkuhan pasangan Jokowi-Ma’ruf satu diantaranya dengan menyebutkan mereka yg tidak sama sikap politik serta mengkritik menjadi orang ‘budek serta tuli’. Ujarnya, pengakuan yg terlontar dari Ma’ruf Amin itu berkesan mengejek kelompok difabel.
“Tak satu lantas kata maaf yg dikatakan. Yg berlangsung malah produksi kebohongan baru dengan penuh keangkuhan,” papar Dahnil.
Seterusnya, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu menyebutkan kalau pasangan Prabowo-Sandi tidak akan kerjakan kebohongan dengan penuh keangkuhan itu.
Menurut Dahnil, tiap-tiap kekeliruan kecil yg dilaksanakan, Prabowo atau Sandi dengan rendah hati langsung meminta maaf.
“Lantaran untuk beliau berdua kejujuran serta kerendahan hati pada rakyat khusus didatangkan. Lantaran politik bukan sekadar kalah-menang, namun politik ialah peluang buat memperlihatkan keadaban publik yg tinggi,” kata Dahnil.
Pasangan Prabowo-Sandi terhitung telah 3x memohon maaf pada penduduk selama gelaran kampanye pemilihan presiden.
Rinciannya, Prabowo memohon maaf sekitar kedua kalinya pada penduduk berkenaan perkara berita bohong alias hoax Ratna Sarumapet serta perkara ‘tampang Boyolali’.
Beberapa terakhir ini, Sandi lantas ikut memohon maaf pada penduduk lantaran melangkahi makam tokoh Nahdhatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri waktu berziarah.